5 Manfaat Makanan Halal, Salah Satunya Membawa Rezeki

5 Manfaat Makanan Halal, Salah Satunya Membawa Rezeki

Seperti yang sudah Bunda ketahui bahwa umat islam diwajibkan untuk memerhatikan apa yang dimakan dan masuk ke dalam tubuh karena hanya makanan dan minuman halal sajalah yang boleh dikonsumsi.

Namun, selain karena diwajibkan oleh agama, apakah Bunda pernah terpikirkan apa manfaat makanan halal untuk kita?

Ini Dia Manfaat Makanan Halal!

Makanan Halal Adalah
Photo by Brooke Lark on Unsplash

Larangan dan perintah dari Allah pastilah mengandung hikmah yang baik untuk kita. Begitupun dengan perintah mengonsumsi makanan halal, banyak hikmah dan manfaat yang baik untuk tubuh dan lingkungan, seperti berikut ini:

1. Terhindar Dari Penyakit

Dari beberapa penelitian disebutkan bahwa makanan haram seperti darah mengandung bakteri yang malah dapat menurunkan fungsi tubuh. Bahkan, darah sendiri pun merupakan tempat yang baik bagi bakteri untuk berkembang biak.

Sama halnya juga dengan makanan bangkai, daging bangkai berasal dari hewan yang telah lama mati serta membusuk sehingga bakteri serta kuman banyak bersarang di dalamya. Tentu saja mengonsumsi daging bangkai akan sangat berisiko bagi kesehatan.

Maka, manfaat makanan halal yang paling utama adalah menjaga tubuh agar terhindar dari najis, kuman, bakteri, dan virus sehingga fungsi tubuh tetap optimal dan dapat beraktivitas normal seperti biasa.

2. Meningkatkan Iman

Selain manfaatnya untuk melindungi tubuh dari penyakit, makanan halal akan meningkatkan keimanan kita. Sebab tubuh yang sehat mendukung aktivitas sehari-hari termasuk beribadah. Rajin beribadah akan meningkatkan kadar keimanan karena semakin dekat kita dengan sang pencipta.

Selain itu, dengan berupaya selalu mengonsumsi makanan halal, Allah SWT akan memberikan ganjaran tempat terpuji di akhirat kelak. Sebab Allah sangat menyukai hamba-Nya yang menjalankan perintah dan menjauhi larang-Nya, seperti yang tertulis dalam ayat berikut ini.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar” (QS. Al Ahzab: 70-71).

Sungguh besar manfaat makanan halal yang didapatkan karena tidak hanya bermanfaat di dunia, akan tetapi juga sampai di akhirat, ya, bun.

Manfaat Makanan Halal
Photo by Madrosah Sunnah on Unsplash

3. Menjaga Akhlak

Manfaat makanan halal selanjutnya yaitu menjaga akhlak karena makanan yang dikonsumsi akan masuk ke dalam aliran darah, menjadi sumber tenaga dan daging bagian dari tubuh. Makanan inilah yang akan mempengaruhi moral dan tindakan kita, Bunda tak ingin kan setiap makanan yang masuk dalam tubuh justru mencemari tubuh dengan hal-hal negatif.

4. Menjaga Khusyuknya Sholat

Selain menjaga akhlak, manfaat makanan halal yang lainnya yaitu menjaga khusyuknya sholat karena makanan halal meningkatkan konsentrasi tubuh.

Sementara itu, makanan haram seperti makanan yang terkandung alkohol atau minuman alkohol mengganggu kesadaran tubuh. Padahal ketika sholat tubuh harus dalam keadaan sadar dan berakal.

Maka dari itu, orang yang sedang mabuk karena alkohol tidak diperkenankan untuk sholat, seperti yang tertera dalam surat An Nisa ayat 43:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, …”

5. Mendatangkan Rezeki

Terakhir, manfaat makanan halal mempermudah Bunda dan keluarga memperoleh rezeki yang baik. Lantaran Allah akan menjamin hamba-Nya yang sabar menjalankan perintah dan larangan dengan dicukupkan rezekinya selama di dunia.

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya” (QS. At Talaq: 3).

Hal ini pun akan membiasakan Bunda dan keluarga untuk senantiasa hanya mencari rezeki dengan cara yang baik.

Manfaat Makanan Halal
Photo by Madrosah Sunnah on Unsplash

Nah, itu tadi sejumlah manfaat makanan halal yang Bunda dan keluarga konsumsi. Semoga Bunda dan keluarga senantiasa berusaha untuk selalu mengonsumsi makanan halal agar manfaat makanan halal ini berbuah baik bagi Bunda dan keluarga.

Tentunya sebelum mengonsumsi makanan halal ada beberapa kriteria makanan halal yang harus Bunda perhatikan karena halal tak hanya terbatas dari asal makanannya saja.

 

 

 

Catat, Bun! Ini 4 Kriteria Makanan Halal Menurut Islam

Catat, Bun! Ini 4 Kriteria Makanan Halal Menurut Islam

Sekarang ini Bunda perlu hati-hati pas mau beli makanan, apakah makanan tersebut termasuk kriteria makanan halal atau bukan. Takutnya makanan yang dikonsumsi akan mendatangkan penyakit untuk tubuh serta mempengaruhi keimanan.

Pasalnya setiap sari pati makanan tersebut mengalir dalam darah, menjadi daging dan sumber tenaga bagi tubuh, yang kemudian digunakan untuk beribadah dan berbuat baik.

Dalam islam sendiri telah tertulis anjuran bagi umatnya untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal serta menghindari makanan dan minuman haram.

“Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan segala yang buruk,” (QS. Al A’raf: 157).

Anjuran tersebut termasuk bentuk rasa sayang Allah kepada hambaNya agar terhindar dari segala penyakit yang berbahay bagi tubuh. Lantas, seperti apa sajakah kriteria makanan halal yang dianjurkan.

Teliti Lagi, 4 Kriteria Makanan Halal Ini

Kriteria Makanan Halal
Photo by Jonathan Borba on Unsplash

1. Halal Secara Wujud/Zat

Kriteria makanan halal yang pertama yaitu halal secara wujud maupun zat yang terkandung di dalamnya. Pada dasarnya semua makanan asalnya halal kecuali makanan yang disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 3:

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah..”

Makanan halal juga sebaiknya bukan berasal dari wujud atau zat “yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala” (QS. Al Maidah:3)

Maka dari ayat tersebut, contoh makanan halal seperti sayur, buah, ikan, dan daging yang disembelih dengan cara sesuai agar darahnya dapat mengalir keluar dan tidak terperangkap dalam tubuh.

2. Halal Cara Memperoleh

Selain dari asalnya yang halal, cara memperoleh makanan tersebut juga termasuk dalam kriteria makanan halal.  Karena bisa saja makanan yang wujudnya halal dapat menjadi haram kalau cara memperolehnya dari cara haram seperti mencuri, merampas, korupsi, riba, dan berzina.

Walau makanan yang dibeli halal, tapi cara mendapatkannya haram maka hukum makanannya menjadi haram juga.

Contoh Makanan Halal
Photo by Ella Olsson on Unsplash

3. Halal Cara Memasak

Cara memasak makanan juga menentukan apakah makanan tersebut termasuk kriteria makanan halal atau bukan. Poin ini berkaitan dengan penggunaan alat masak yang bersih dari najis.

Misalnya makanan halal seperti daging ayam kalau dimasak dengan peralatan bekas memasak daging babi atau makanan haram lain, daging ayam tersebut menjadi haram.

Tambahan bumbu masakan pada makanan halal juga bisa menjadikan makanan halal menjadi haram, seperti daging ayam yang dimasak dengan bumbu tambahan minyak babi, arak, maupun alkohol.

4. Disajikan Secara Halal

Kriteria makanan halal dilihat juga melalui cara penyajiannya, Nabi melarang umatnya untuk menggunakan emas sebagai peralatan makan, seperti pada sendok, garpu, piring, mangkuk, dan gelas.

Tidak hanya terbatas pada alat makanan, makanan yang dilapisi emas atau diberi topping emas juga sebaiknya dihindari.

Jenis-jenis Makanan Halal
Photo by Raymond Pang on Unsplash

Selain mememerhatikan kriteria makanan halal seperti yang disebutkan di atas, pastikan juga makanan yang dikonsumsi bersih dari kotoran dan tidak menjijikan. Siapa yang ingin makan makanan kotor? Tentu tidak ada yang tertarik kan? Selain tak menggugah selera makanan kotor juga jadi sarang penyakit.

Kemudian, tak lupa juga untuk memilih makanan yang thayyib yaitu makanan sehat dan bergizi sehingga dapat mencukupi kebutuhan gizi suami dan anak.

Untuk itulah Bunda bisa mempercayakan bahan makanan keluarga di Adizha Agro Food. Selain kualitasnya yang premium, bahan makanan Adizha halal dan tanpa MSG. Jadi, lebih sehat dan bernutrisi!

 

 

 

 

 

 

Ayam Frozen vs Ayam Segar, Lebih Baik Mana?

Ayam Frozen vs Ayam Segar, Lebih Baik Mana?

Ayam Frozen – Apakah Bunda dan keluarga termasuk salah satu pecinta daging ayam? Saat ini ayam sudah dijual dengan berbagai cara seperti ayam segar dan ayam frozen atau beku.

Tapi manakah yang lebih Bunda sukai, ayam frozen atau ayam segar di tengah pandemic seperti ini?

Namun, sebelumnya Bunda harus tahu dulu nih kira-kira antara keduanya manakah yang lebih menyehatkan?

Ayam Frozen vs Ayam Segar

Sebagian besar pastinya berpikir kalau lebih baik membeli daging ayam segar saja ketimbang frozen karena lebih terjamin kualitasnya. Tapi benarkah demikian?

ayam frozen
Photo by Victoria Shes on Unsplash

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut Adizha bakal bandingkan dari berbagai sisi seperti dibawah ini.

1. Proses pemotongan

Ayam frozen sendiri biasanya diproduksi secara massal oleh suatu perusahaan. Tentu saja dalam proses pemotongan ini menggunakan alat yang modern dan higienis.

Lalu juga telah disesuaikan dengan standar ketentuan MUI agar dihasilkan produk yang ASUH (Aman, Halal, Utuh, dan Sehat).

Dengan demikian, maka sudah jelas standar keamanan pangannya ayam frozen terjamin. Pun begitu dengan proses pembekuan yang dilakukan melalui mesin blast. Tujuannya adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri.

Untuk ayam segar sendiri proses pemotongannya masih tradisional. Sebab usai dipotong maka direndam dengan air panas agar bulunya bisa dicabut.

Setelah itu, barulah dagingnya dipotong sesuai kebutuhan atau permintaan masing-masing pembeli.

2. Daya Tahan

Apakah kamu tahu kalau ayam frozen punya daya tahan penyimpanan lebih lama daripada ayam segar?

Ayam frozen dapat bertahan sampai 6 bulan lamanya dalam suhu yang terjaga. Sebab saat dibawah suhu 5 derajat, maka bakteri pun berkembang sangat lambat sehingga dagingnya bertahan lama.

Sedangkan jika ayam segar yang dibeli di pasar diletakkan di suhu ruang, maka hanya bisa bertahan selama 4-6 jam saja di suhu ruang.

Namun, jika Bunda menemui ayam segar masih tahan seharian di suhu ruang, maka kemungkinan besar ayamnya mengandung pengawet.

Sebab masih banyak ditemui pedagang yang tidak jujur cenderung mengawetkan daging ayam yang belum terjual dengan formal agar bisa dijual kembali esok harinya.

3. Kandungan Gizi

Meskipun sudah dibekukan, tentu saja kandungan gizi ayam frozen gak bakal hilang ya, Bun. Kandungan gizi antara ayam frozen dan ayam segar sama.

Namun kandungan gizinya akan berbeda saat Bunda memasaknya. Jadi tidak perlu khawatir lagi ya Bun akan kandungan gizi kedua jenis ayam ini.

4. Tekstur dan Rasa

Sama halnya dengan kandungan gizi, tekstur dan rasa dari ayam frozen dan ayam segar juga sama. Tapi, hanya ada sedikit saja perbedaan pada tekstur daging ayam beku sebab lebih keras ketimbang ayam segar.

5. Higienitas

Ayam segar yang diletakkan di suhu terbuka membuat higienitasnya lebih rendah dibandingkan ayam frozen.

Selain karena proses pemotongan yang manual, daging ayam yang baru saja dipotong pun lebih rentan untuk dihinggapi bakteri karena masih mengandung darah.

Nah, setelah dilihat dari berbagai sisi ayam frozen memang benar kan Bun lebih unggul daripada ayam segar?

Namun pada dasarnya, baik itu ayam frozen maupun ayam segar sama-sama bagus untuk dikonsumsi asalkan diolah dengan cara yang benar.

Sebab pengolahan yang salah akan mengurangi kandungan gizi daging ayam tersebut, bahkan bisa jadi hilang.

ayam frozen
Photo by Eduardo Soares on Unsplash

Supaya kamu mendapatkan ayam frozen terbaik, langsung saja beli di Adizha Agro Food. Disini ayamnya diolah dengan baik dan tepat sehingga cita rasanya pas sekali di lidah.

Kalori Ayam Goreng Dada dan Paha, Lebih Besar Mana?

Kalori Ayam Goreng Dada dan Paha, Lebih Besar Mana?

Kalori Ayam Goreng Dada – Bisa dikatakan kalau bagian paha dan dada adalah favoritnya semua orang. Tapi, kira-kira lebih besar kalori ayam goreng dada atau paha ya, Bun?

Apalagi di saat pandemi Covid-19 ini, kita jauh lebih rentan terserang infeksi jika kondisi kesehatan kurang mendukung, seperti minimnya kandungan kalori dalam tubuh.

kalori ayam goreng dada
Photo by Clint Bustrillos on Unsplash

Meski begitu, kadar kalori terlalu tinggi juga tidak baik untuk kesehatan, ya, Bun. Nah, daripada penasaran yuk kita cek langsung Bun berapa sih kalori ayam goreng dada dan paha.

1. Kalori Ayam Goreng Dada

Adapun dada ayam tanpa kulit yang memiliki berat 100 g mengandung 165 kalori usai diolah. Jumlah kalori ini terdiri atas 80% protein dan 20% nya lagi adalah lemak.

Jadi dapat diasumsikan kalau dada ayam yang telah digoreng dapat menyerap minyak 1 sdm, maka total kalorinya dalam 100 g menjadi 297,6 g.

2. Kalori Ayam Goreng Paha Atas

Kalori paha atas ayam tanpa kulit adalah 109 kalori dalam 100 g sajiannya. Sebanyak 53% adalah protein dan 47% adalah lemak.

Setelah digoreng, kandungan kalori paha atas goreng berubah menjadi 341,6 kalori.

3. Kalori Ayam Goreng Paha Bawah

Untuk kalori ayam paha bawah memang lebih rendah ketimbang paha atas, sebab di dalam paha bawah tanpa kulit terkandung 172 kalori setiap 100 gram.

Setelah digoreng, amak kalori paha bawah merubah menjadi 304,6. Jumlah ini 70% adalah protein, 30% lagi lemak.

4. Kalori Ayam Goreng Sayap Ayam

Kalori sayap ayam tanpa kulit maupun tulangnya mengandung 6, 4 g protein dalam 21 g. sedangkan untuk kalori satu buah sayap ayam tanpa kulitnya yaitu 42 kalori. Jadi untuk sepotong sayap ayam goreng terdapat 174,6 kalori.

Nah, setelah Bunda tahu masing-masing kalorinya. Cukup besar juga ya Bun untuk tiap bagian?

Jadi, bagi Bunda yang lagi program diet, tentu saja gak direkomendasikan ya, Bun. Sebaiknya hindari mengolah ayam dengan digoreng.

kalori ayam goreng dada
Photo by Like Meat on Unsplash

Kesimpulannya, di tengah pandemi ini kira-kira apakah ayam aman dikonsumsi atau tidak? Aman, tapi Bunda harus tetap menjaga agar asupan kalori tidak melebihi batas harian.

Supaya kualitas ayam tetap terjaga, Bunda tidak perlu khawatir soal ini. Bunda bisa membeli olahan beku ayam terbaik di Adizha Agro Food. Kualitas terjamin tanpa MSG!

Berapa Kalori Ayam Goreng? Apakah Sehat?

Berapa Kalori Ayam Goreng? Apakah Sehat?

Kalori Ayam Goreng – Adakalanya Bunda terlalu khawatir akan gemuk karena kalori ayam goreng terlalu besar. Tapi kira-kira benar gak, ya, ketakutan tersebut?

Meskipun rasa ayam goreng enak dan renyah sekali, memang sebaiknya Bunda tidak mengonsumsinya secara berlebihan sekalipun kalorinya sedikit.

Apalagi saat ini kita masih berada di tengah pandemi, yang seharusnya Bunda memenuhi asupan nutrisi lebih banyak.

ayam goreng
Photo by Ryan Kwok on Unsplash

Daripada Bunda penasaran, kali ini Adizha bakal jawab pertanyaan Bunda seputar kalori ayam goreng dan daging lainnya.

Berapakah Kalori Ayam Goreng?

Bunda tau gak sih kalau kalori sebenarnya bermanfaat lho bagi tubuh jika dikonsumsi dalam batas wajar seperti mendukung kinerja dan fungsi berbagai organ tubuh.

Makanan yang digoreng biasanya mengandung lebih banyak kalori ketimbang yang direbus ataupun steam.

Inilah kandungan kalori ayam goreng dengan daging lainnya dalam 100 g:

  • Ayam goreng 246 kalori
  • Bebek goreng 471 kalori
  • Daging ikan 84 kalori
  • Daging sapi 288 kalori

Kandungan Nutrisi Lain Dalam Ayam Goreng

1. Lemak

Lemak sendiri memang diperlukan tubuh Bunda untuk bahan energi sehingga dapat melaksanakan berbagai aktivitas setiap harinya.

Dengan memiliki jumlah lemak yang cukup di dalam tubuh, maka kesehatan Bunda pun tetap terjaga, begitu pun dengan badan terasa segar.

Berikut ini kandungan lemak dalam 100 g dagingnya:

  • Ayam goreng 32,14 g
  • Bebek goreng 53,57 g
  • Daging ikan 0,92 g
  • Daging sapi 19,54 g

2. Protein

Protein termasuk molekul besar yang berperan untuk fungsi, struktur, serta pengaturan jaringan dan organ dalam tubuh.

Namun berapakah kandungan protein dalam 100 g masing-masing daging?

  • Ayam goreng 22 per porsi
  • Bebek goreng 20 per porsi
  • Daging ikan 17,76
  • Daging sapi 26,33

3. Mineral

Bunda tau gak sih kalau kandungan mineral seperti zat besi sangat dibutuhkan tubuh sebagai pembentuk hemoglobin serta sel darah merah.

Selain itu, juga ada fosfor sebagai mineral yang terdapat pada masing-masing dagingnya.

Dalam satu porsi ayam goreng hanyalah bisa memenuhi 25% kebutuhan fosfor harian Bunda. Sedangkan untuk ayam goreng bisa mencukupi kebutuhan fosfor harian Bunda hingga 36%.

4. Vitamin

Pada umumnya, jenis vitamin yang terkandung dalam daging ayam ataupun bebek dan daging lainnya yaitu vitamin B.

Vitamin B bertugas mengubah karbohidrat serta nutrisi lainnya menjadi energi. Inilah yang Bunda gunakan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Namun, ada banyak lagi jenis vitamin B. salah satunya yaitu vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel darah merah, mengoptimalkan fungsi saraf, serta menjaga kesehatan kulit dan rambut.

Berikut ini kandungan vitamin B12 dalam 100 g daging:

  1. Ayam goreng 0,3 mikrogram
  2. Bebek goreng 0,3 mikrogram
  3. Daging sapi 2,6 mikrogram
  4. Daging ikan 2,8 mikrogram

Apakah Ayam Goreng Bermanfaat untuk Kesehatan?

Tentu saja, Bunda bisa lihat bahwa ayam goreng pun memiliki berbagai kandungan nutrisi yang dibutuhkan.

Asalkan Bunda tidak mengkonsumsinya secara berlebihan, ya.

ayam goreng
Photo by Nadine Primeau on Unsplash

Biar lebih sehat, Bunda bisa mengolah frozen food ayam langsung dari Adizha Agro Food, dengan memesannya melalui nomor 0819 0808 0102 atau via Shopee/Tokopedia. Selain menyehatkan, memakan olahan ayam Adizha dapat membuat lidah bergetar tanpa perlu ulah nakal penyedap berbahaya seperti MSG.

Cocok sekali kan di tengah puncaknya kasus Covid-19, Bun?