Sekarang ini Bunda perlu hati-hati pas mau beli makanan, apakah makanan tersebut termasuk kriteria makanan halal atau bukan. Takutnya makanan yang dikonsumsi akan mendatangkan penyakit untuk tubuh serta mempengaruhi keimanan.
Pasalnya setiap sari pati makanan tersebut mengalir dalam darah, menjadi daging dan sumber tenaga bagi tubuh, yang kemudian digunakan untuk beribadah dan berbuat baik.
Dalam islam sendiri telah tertulis anjuran bagi umatnya untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal serta menghindari makanan dan minuman haram.
“Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan segala yang buruk,” (QS. Al A’raf: 157).
Anjuran tersebut termasuk bentuk rasa sayang Allah kepada hambaNya agar terhindar dari segala penyakit yang berbahay bagi tubuh. Lantas, seperti apa sajakah kriteria makanan halal yang dianjurkan.
Teliti Lagi, 4 Kriteria Makanan Halal Ini
1. Halal Secara Wujud/Zat
Kriteria makanan halal yang pertama yaitu halal secara wujud maupun zat yang terkandung di dalamnya. Pada dasarnya semua makanan asalnya halal kecuali makanan yang disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 3:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah..”
Makanan halal juga sebaiknya bukan berasal dari wujud atau zat “yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala” (QS. Al Maidah:3)
Maka dari ayat tersebut, contoh makanan halal seperti sayur, buah, ikan, dan daging yang disembelih dengan cara sesuai agar darahnya dapat mengalir keluar dan tidak terperangkap dalam tubuh.
2. Halal Cara Memperoleh
Selain dari asalnya yang halal, cara memperoleh makanan tersebut juga termasuk dalam kriteria makanan halal. Karena bisa saja makanan yang wujudnya halal dapat menjadi haram kalau cara memperolehnya dari cara haram seperti mencuri, merampas, korupsi, riba, dan berzina.
Walau makanan yang dibeli halal, tapi cara mendapatkannya haram maka hukum makanannya menjadi haram juga.
3. Halal Cara Memasak
Cara memasak makanan juga menentukan apakah makanan tersebut termasuk kriteria makanan halal atau bukan. Poin ini berkaitan dengan penggunaan alat masak yang bersih dari najis.
Misalnya makanan halal seperti daging ayam kalau dimasak dengan peralatan bekas memasak daging babi atau makanan haram lain, daging ayam tersebut menjadi haram.
Tambahan bumbu masakan pada makanan halal juga bisa menjadikan makanan halal menjadi haram, seperti daging ayam yang dimasak dengan bumbu tambahan minyak babi, arak, maupun alkohol.
4. Disajikan Secara Halal
Kriteria makanan halal dilihat juga melalui cara penyajiannya, Nabi melarang umatnya untuk menggunakan emas sebagai peralatan makan, seperti pada sendok, garpu, piring, mangkuk, dan gelas.
Tidak hanya terbatas pada alat makanan, makanan yang dilapisi emas atau diberi topping emas juga sebaiknya dihindari.
Selain mememerhatikan kriteria makanan halal seperti yang disebutkan di atas, pastikan juga makanan yang dikonsumsi bersih dari kotoran dan tidak menjijikan. Siapa yang ingin makan makanan kotor? Tentu tidak ada yang tertarik kan? Selain tak menggugah selera makanan kotor juga jadi sarang penyakit.
Kemudian, tak lupa juga untuk memilih makanan yang thayyib yaitu makanan sehat dan bergizi sehingga dapat mencukupi kebutuhan gizi suami dan anak.
Untuk itulah Bunda bisa mempercayakan bahan makanan keluarga di Adizha Agro Food. Selain kualitasnya yang premium, bahan makanan Adizha halal dan tanpa MSG. Jadi, lebih sehat dan bernutrisi!